The End of Eanae part 2

Ryuen yang membawa Eanae ke Hospital segera memasuki ke ruang pasien.

Dia langsung menaruh Eanae(kayak barang...) ke tempat tidur.

"Apakah ini efek dari habisnya Alice?" pikir Ryuen sambil melihat Eanae yang terbaring di tempat tidur.

Seorang perawat masuk.

"Ada apa ini?" tanyanya pada Ryuen.

(OOT: aku post disini krn bener-bener yakin Mini game itu OORP)
Tiba-tiba seseorang menggedor masuk.
"Ah! Eanae-kun! Aku dengar kamu sedang sakit yah? Jadi aku buru-buru kesini...Kamu baik-baik saja?" kata Chisa ngos-ngosan (karena habis lari ^^; )
"Maaf aku tak bawa apa-apa..."

Azure yang mengikuti Eanae dan Ryuen ke hospital segera menuju ke kamar tempat Eanae dirawat.

"Gimana keadaan dia senpai...?"gumam Azure pada Ryuen sambil memperhatikan Eanae yang terbaring diam di tempat tidur.

"Omong-omong...." Chisa melihat ke arah Azure dan Ryuen.
"Kalian...senior juga kan? temannya Eanae-kun yah?"

"yah..bisa dibilang begitu..."ujar Azure perlahan."Dan anda sendiri...pacarnya Eanae yang dimarahi oleh Yuuki senpai kan...?"Azure menoleh ke arah Chisa.

"Eh? Pacar?" Chisa tersipu sendiri.
"Uh....kenapa mukaku jadi merah gini ya...." pikirnya.
"Kami....teman baik...begitulah..."

Sang perawat memeriksa tubuh Eanae.

"Hm? Kukira anak Elementary, ternyata sudah besar ya. Mengerikan, ini bukan kasus pertama yang terjadi pada anak Junior High..." gumam perawat itu resah. "Tapi biasanya mereka tidak akan merasakan rasa sakit seperti ini."

Perawat itu lalu bergegas keluar, tampak seperti sedikit panik.

Sementara itu Eanae terbangun karena mendengar kegaduhan.

"...Chi..." gumamnya lemah.

Quote :

"Eh? Pacar?" Chisa tersipu sendiri.
"Uh....kenapa mukaku jadi merah gini ya...." pikirnya.
"Kami....teman baik...begitulah..."

"Begitu ya...."Azure tersenyum memandang Chisa yang tersipu-sipu mendengar kata-kata Azure,tidak berapa lama,Azure mendengar eanae terbangun dan memanggil Chisa.

"Dia memanggil kamu tuh..."gumam Azure sambil memandangi Eanae,"Bicaralah dengannya..."Azure tersenyum dan berjalan ke arah jendela,seakan-akan tidak ingin mengganggu mereka ber-2.

"Ah! Eanae-kun! Kamu baik-baik sajakah?" kata Chisa.
"Eanae-kun, kamu sakit apa sebenarnya?" tanya Chisa.
"Cepat sembuh ya.....aku....aku rasanya nggak bisa kalau kamu mati...kamu teman baikku...bukan, lebih dari itu...aku...suka padamu...." Chisa terperanjat mendengar apa yang baru saja ia katakan tadi.
"Eh...kok aku ngomong aneh begini yah..tapi...gimana yah...mungkin itu juga perasaanku..." kata Chisa dengan muka yang semerah apel.

Azure hanya terdiam mendengar kata-kata Chisa pada Eanae,merasa mengganggu,Azure keluar dari kamar tempat Eanae dirawat dan berjalan2 santai di rumah sakit sambil memakan Permen.

[out]

Eanae menatap Chisa dengan pandangan kosong. Entah karena dia kaget atau karena dia terlalu lelah untuk bicara atau bahkan untuk sekedar menunjukan ekspresi.

Setelah lama terdiam, akhirnya Eanae mengangguk dan tersenyum, "...aku... juga."

Tapi senyumnya tidak bertahan lama. Seketika itu juga ia tampak murung.

"...A-aliceku... hilang," gumamnya sedih. "Berarti... tidak bisa disini lagi, betul?"

"Tidak bisa... sama Chisa lagi..."

Eanae menatap Chisa lamaaa sekali. Entah apa yang ingin disampaikan kedua bola matanya itu. Tapi siapapun tahu, keduanya nampak sependapat.


Tiba-tiba Eanae meraih tangan Chisa dan memeluknya erat.

"...Aku sedih." bisiknya pelan.

"Aku juga....." kata Chisa dengan nada sedih. "Tapi....mungkin kita masih bisa surat-suratan....dan lagi...mungkin kalau aku juga jadi murid teladan aku bisa ketemu Eanae-kun lagi...."
"Tapi...bagaimana pun....sulit...." kata Chisa lagi.

"ah, permisi... sepertinya ada yang gawat..." kata Kuro yang merupakan anak abru (nyelonong masuk ==' )

OOT: Kuro, u belum aktifkan roleplay char. Dan lagi, char km belum di app, jadi gimana? Kan kalo lom diaktifin smwua...Ber RP semacam ini gak boleh...

U minta admin hapus aja yah, soalnya gw gk bisa apus

Azure yang baru saja keluar dari ruang pasien setelah konflik dengan Gou berdiri diam di pintu masuk,"Hhh...masih belum selesai ya..."Azure menghela nafas,mengeluarkan permen lolipopnya dan duduk di Kursi diluar ruangan Eanae.

"Tapi..senpai Ryuen masih ada didalam...apakah mereka tidak terganggu ya...?"gumamnya sambil memakan permennya.

"Waduh...aku harus keluar dulu deh..." ujarnya sambil keluar ruangan dan menemui Azure.

Ryuen menghela nafas. "Zaman sekarang, anak2 jadi mesra2an...lucu juga..." senyumnya.

"Setuju...."Azure mengangguk pelan mendengar kata-kata Ryuen."Senpai...."Azure menoleh ke arah Ryuen."Apa itu yang disebut dengan rasa sayang...?"gumamnya pelan.

Ryuen mendengar itu langsung menutup mata dan tersenyum. "Begitulah..."

"Kasih sayang itulah, yang menjadi kekuatan yang sangat kuat bila kau mempunyai sesuatu yang ingin kau lindungi..."

Ryuen melangkah dan berpas2an dengan Azure.

"Carilah...dan jagalah perasaan itu baik2...kesempatan tidak akan datang kedua kalinya..." ujarnya sambil berjalan keluar.

(out)

"Hmm...rasa sayang ya..."Azure menyenderkan tubuhnya di kursi."Aku ragu apakah rasa sayang itu ada bagi seseorang yang seperti aku ini...."

Setelah terdiam beberapa saat,Azure bangkit dan berjalan kluar dari Rumah sakit.

[out]

Eanae melepaskan pelukannya dari Chisa.

"Kalau sulit bagimu, jangan dipaksakan," ujarnya lemah tapi sungguh-sungguh. "Nanti aku yang akan masuk ke dalam dan menemuimu."

"...Chisa, kamu tidak ada yang perlu dilakukan? Aku sudah baikan kok."

*telat*"kayaknya ada yg mesra-mesraan disini"kata michiru yg nyelonong masuk

"Baiklah..Tapi kamu harus janji ingat aku terus ya? Kalau tidak....aku...aku..." Chisa mulai menangis.
"Maaf! Aku tahu kamu pasti bakal inget terus sama aku!" kata Chisa senyum lagi.
Chisa cuek saja ada Michiru nyelonong masuk ^^;

"eanae?"

Himesa muncul dari jendela & mendekati chisa.

(Wajar sebagai senpai mengkhawatirkan adik kelasnya)

"maaf mengganggu " ujar Himesa sedikit sedih

"huhu......jaaahat!!!huwaaaaaaa"*menangis seperti bayi*