The End of Eanae part 1

"Secara jujur aku juga tidak begitu suka dengan Alice-ku...sangat susah untuk mau menerima Alice-ku ke dalam hidupku...tapi...aku sadar bahwa hanya kita yang bisa melakukannya...hanya diri kita yang bisa merubah keadaan sekitar..."

"...anak seperti diapun juga bisa merubah keadaan...yang hanya kita perlu lakukan adalah percaya dengan apa yang kita lakukan..." ujarnya sambil menunjuk Eanae.

Quote :

"...begitu ya...berarti kau masih ada orang2 yang kau sayangi di sini?" ujar kecil Ryuen.

Eanae mengangguk pelan, lalu beralih ke Azure.

"Senior, kurasa aku mengerti maksud senior," gumamnya. "Tidak semua hal di dunia ini memiliki banyak arti."

"...Tapi setidaknya, aku ingin menikmati 'arti' itu selama masih ada," desah Eanae sambil menggigit bibir. "Secepat ini ya..."

"Menurutku...tidak ada yang namanya takdir...kalaupun itu benar, berarti kita harus melangkah ke jalan hidup yang harus kita tempuh...kitapun juga nantinya mengetahui arti yang kita cari selama ini..." jawabnya kepada Eanae

"Nothing's perfect in the world, but that's interesting, right? (Dunia memang tidak sempurna...tapi...bukankah itu menarik?)" tanya Ryuen kepada keduanya sambil senyum lebar.

Quote :

"...Tapi setidaknya, aku ingin menikmati 'arti' itu selama masih ada," desah Eanae sambil menggigit bibir. "Secepat ini ya..."

"There's no such things as Forever (Tak ada yang bernama keabadian / selama-lamanya )...Jangan menyesali apa yang telah hilang..."Azure tersenyum."Kehilangan memang menyakitkan...tapi pasti kita akan mendapatkan sesuatu dari kehilangan itu...mungkin berupa suatu pengalaman..."ujarnya.

"Betul2! Paling tidak jangan menyesali bahwa kau lahir di dunia! Dunia memang sangat keras, tapi berusahalah untuk menerimanya!" ujar Ryuen menyetujui perkataan Azure.

*perhatian, anggaplah Eanae sedang ngomong bahasa indonesia*

"If nothing is perfect, thus, perfect IS nothing. And time goes by to all the ends. What is an end then?What is there left of me once I've met... 'the end'?"

Ryuen menghela nafas.

"Lihat, nak! Kita tidak tahu kapan akhir dari semua ini ataupun dunia ini...yang hanya kita lakukan adalah melakukan apa yang kita bisa sekarang...tidak peduli mereka Alice ataupun bukan..." ujarnya kepada Eanae.

"Kalau kau bertanya hasil dari akhirmu...jawaban itu hanya ada di dalam dirimu...apa yang kau lakukan selama ini...mana yang benar, mana yang salah...itu dari dirimu..."

*Perhatian anggep ajur lagi ngomong b.inggris...males translasi innya..*

"Mungkin pengalaman..."ujar Azure."Jadi...anda benar2 akan meninggalkan academy ini...?"

"...Tidak mau sih," jawab Eanae pelan. "Tapi, harus ya?"

Quote :

Kalau kau bertanya hasil dari akhirmu...jawaban itu hanya ada di dalam dirimu...apa yang kau lakukan selama ini...mana yang benar, mana yang salah...itu dari dirimu..."

"Sebuah buku cerita kalau sudah tamat, maka tidak ada halaman selanjutnya." gumam Eanae menanggapi pernyataan Ryuen.

"Menurutmu? Tapi bagiku buku meninggalkan akhir kalimat2 yang menarik...itulah kenapa halaman selanjutnya yang kau maksud menjadi jalan yang berbeda2 tetapi mempunyai satu tujuan..." tanggap Ryuen.

Quote :

"...Tidak mau sih," jawab Eanae pelan. "Tapi, harus ya?"

"Aku tidak tahu...tapi ingin bertanya...apa kau siap menerima dengan semua ini? Siap untuk melihat dunia luar?"

"...Tidak tahu," gumam Eanae. "Senior, adakah benda yang bisa memperpanjang usia aliceku?"

"...sebenarnya aku tidak berani untuk membuat controller semacam itu...tapi..." Ryuen mengambil sesuatu dari kantongnya.

Sebuah gelang besi ringan diperlihatkan oleh Eanae dan Azure.

"Ini penyegel Alice. Controller ini bisa menyegel Alice manapun. Dengan kata lain, itu bisa membantumu untuk tidak mengurangi nyawamu...Tapi bisa juga dilepas kalau sewaktu2 diperlukan..." jelas Ryuen.

"Aku sudah membuatnya berulang kali...jadi ini bisa lebih baik dari sebelum2nya. Kalau kau mau, ambil saja..."

"Bukan itu--" kata-kata Eanae terputus. Sakit kepalanya menyerang dengan tiba-tiba.

BRUK! Eanae jatuh pingsan, tidak berdaya.

"!!!" kaget Ryuen.

"Hei! Hei! Nak! Bertahanlah!! Woi!" ujar Ryuen yang kemudian membopong Eanae.

OOT: haruskah gw membawa loe ke Hospital?

OOT: boleh2 aja sih. terserah. kecuali kmu bisa bikin alat buat bangunin dia. kasi aja judul The End of Eanae part 2

OOT: ya udah deh, gw bikin topik langsungnya di Hospital, ok?

IT:
"Aduh~ kenapa di saat seperti ini?" Ryuen yang membopong Eanae segera menuju ke Hospital

Azure yang terdiam mendengar perkataan Ryuen dan Eanae segera menyusul mereka ke HOspital.

[out]