Tree House (lanjutan dari Nganggur Habis Ujian ^^; )

"...oh..." ujar kecil Ayuri sambil memandang ke tempat lain.

OOT: oi, Amon! Kasih pertanyaan ama Ayuri, nanti dia juga jawab ^^; *maksa*

Nauka wrote:

Nauka melihat Neeve yang di bawah dan mendadak langsung terjun bebas ke bawah.

"Kawan? Lawan?" tanyanya sok keren.

"Kawan!!" jawab Neeve tanpa tahu maksud Nauka.

OOT: err,oke......

"Err,kau tidak khawatir dengan mereka,Ayu?" Amon berusaha mencairkan suasana yg tegang.

Tenang.......

"...Tidak juga...mereka orang2 yang kuat...tidak sepertiku..." jawabnya sambil menundukkan kepalanya

Quote :

"Kawan!!" jawab Neeve tanpa tahu maksud Nauka.

"Oke deh! Sip!" senyum Nauka sambil mengacungkan jempolnya.

Lalu ia menggendong Neeve dan membawanya naik ke atas Tree House.

"Oi, teman-teman! Aku nemu anak nih!"

"Tidak kuat?Maksudnya?" tanya Amon penasaran.

Hei,jangan bercanda...Kamu itu yg paling 'Kuat' disini tahu....

Pandangan Amon teralih ke Nauka,
"siapa itu?"

OOT: Aku ikutan yah..

"Amon-san, kamu kelihatan tegang di atas sana. Kamu tidak apa-apa?"
Yuuko tiba-tiba datang dari jauh. Ia berteriak dari bawah tree house.
"Pasti Nauka yah yang bandel!"

"..." Ayuri lagi2 diam.

Nauka wrote:

Lalu ia menggendong Neeve dan membawanya naik ke atas Tree House.

"Oi, teman-teman! Aku nemu anak nih!"

Dia melihat ada anak yang dibawa oleh Nauka dan Ayuri mengenalnya.

"Neeve...Mounsier..." panggilnya kecil.

Kemudian tiba2 saja datang orang asing lagi yang sedang menghampiri Amon. Ayuri hanya diam saja.

"Kupungut dibawah," jawab Nauka sambil memeluk Neeve di gendongannya agar tidak jatuh. "Katanya 'kawan'. Lagian mayan imut kok."

Nauka mendengar seseorang menyebut namanya.

"Wah, wah... Siapa lagi tuh cewek? Fansku?"

Mati aku..
Makin orang aneh....

"Ah,siapa yah?" tanya Amon.
Ia berusaha menenangkan dirinya,ia mengarah pandangannya lagi ke Yuuko,

"Orang ini aneh" Yuuko memandang Nauka
"Hai, aku Yuuko. Aku sering melihatmu di kelas, Amon. Mungkin kamu tidak mengingatku karena aku jarang datang. Kudengar kalian mau nyiksa Saiga-sensei ya? Kayaknya menarik nih," Yuuko mamanjat naik ke tree house. Ia langsung memakan snack yang ada.

Nauka melirik tajam ke arah Yuuko. Rada ga beresnya berjalan.

"Cewek ini... tau dari mana namaku? Aku kenal juga engga!"

"What The!?" ujar Amon setengah tak percaya,
"Informasi cepat sekali menyebar................" gumamnya.

"Hei,Nauka,jgn-jgn Saiga-Sensei keburu tahu duluan lagi............"

"Hmm..." Nauka segera berpikir cepat.

"Dalam sebuah game, hal-hal yang tidak terduga memang sering kali terjadi," gumamnya sambil memakai kacamata biar terkesan pintar. "Kalau terjadi di luar rencana, selalu siapkan rencana B."

Nauka lalu mengambil palu aneh berwarna oranye norak dan berjalan mendekati Yuuko dengan seulas senyum.

"Siap-siap yaaa~"

BUAK! Ia menggetok Yuuko sampai pingsan menggunakan PBB alias Palu Benjol Besar a la Tom n Jerry.

Nauka lalu cepat-cepat mengafani membungkus Yuuko dengan kostum pocong.

"Amon! Pegang dia! Paluku cuma bertahan 30 detik!"

Tiba-tiba Yuuko memberontak dan keluar dari kain pocongnya.
"Hei, jangan berpikir seenaknya. Aku tahu hal ini dari ramalanku. Lebih tepatnya, Alice ku bisa melakukan beberapa hal yang kuinginkan. Aku jarang datang memang, jadi wajar saja kalian tidak mengenalku."

"Jangan-jangan....kau pemilik Grant Wishes itu ya?" Amon menatap Yuuko tajam.

"Hmm,bisa berguna juga......." kali ini diikuti senyum khusus.

"Wah, Bos Momon mikir apaan lagi nih." celetuk Nauka ngawur.

"Iya.."
"Aku ini rajanya jahil. Soalnya Alice ku tidak akan memberikan dampak yang merugikan jika aku gunakan untuk hal-hal jahil. Meskipun tidak bisa sering-sering sih."

Quote :

"Aku ini rajanya jahil. Soalnya Alice ku tidak akan memberikan dampak yang merugikan jika aku gunakan untuk hal-hal jahil. Meskipun tidak bisa sering-sering sih."

"WHOAH! TERNYATA DIBALIK PENYAMARANNYA YANG SEKSI IA ADALAH SEORANG LELAKI!" jerit Nauka ga jelas.

"Bos! Apa perlu kita lakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap waria ini?" tanyanya pada AMon.

"Hee,kebetulan......" Amon melirik Nauka.

"Bisa kau buat anak ini jadi kodok?Sekedar pembuktian...." Amon tersenyum ke Nauka.

"nanti dikembalikan seperti semula kok Nauka..." sambungnya.

"Dengan senang hati"

*cling* Mata Yuuko bersinar-sinar.

"Akan kubuat Nauka yang sudah mengataiku waria ini supaya merasakan nikmatnya jadi kodok!"

Nauka berubah jadi kodok.

"Oya karena baru pertama kali. Jadi biaya menggunakan Alice-ku gratis!"

"Yah boleh-boleh saja aku jadi kodok," jawab Nauka percaya diri. "Asalkan nanti aku bisa mendapatkan ciuman dari Amon sebagai balasan pengorbananku."

"Dan Nauka selalu mendapatkan apa yang dia inginkan tanpa menggunakan alice," tambahnya. "Yang diperlukan adalah sedikit usaha."

"Dunia ini adalah game--aku bukanlah tipe gamer yang menggunakan cheat."

"Ok, kalau Amon sudah mencium Nauka, Nauka akan kukembalikan seperti semula" Yuuko tersenyum senang.

"....................." Amon terdiam sejenak.

Aku mau muntah....... Batinnya dalam hati.

"Bisa ringankan biayanya....?" tanya AMon dgn ekspresi eneg.

"Orang bilang; 'berhati-hatilah dengan apa yang kau harapkan'," celetuk Nauka. "Dan... 'semua hal ada konsekuensinya'."

"Dunia ini adil kok, Amon. Tidak cuma aku yang akan berkorban."