Tree House (lanjutan dari Nganggur Habis Ujian ^^; )

Nauka sudah berubah menjadi kodok. Dia hanya terdengar berkata kroook..krook ..

"Kalau kamu tidak mau. Yah, mau tidak mau Nauka tetap seperti ini. Paling, aku akan menyimpannya di botol dan kutaruh sebagai pajangan di kamarku."

OOT: brb ketawa...

"............" Amon kembali terdiam,sepertinya tidak bisa berkata apa-apa lagi.

"Kalian bercanda kan......?" tanyanya gugup.

Apa-apaan mereka ini..........

Lebih baik dia jadi kodok selamanya daripada harus menciumnya........

"Sayang sekali Nauka, tampaknya kamu harus jadi kodok selamanya" Yuuko berbicara pada kodok Nauka yang tampak ingin dicium Amon.

Nauka lalu malah melompat ke pagar tree house.

Sementara itu dari arah belakang terdengar bunyi langkah yang terdengar dari belakang.

KROSAK!

"PEDOOO~~!!!" munculah Pedobear 2 yang segera mengambil Amon.

Pedobear 2 mengangkat Amon dan membawanya ke Nauka.

Ia melemparkan Amon ke arah Nauka.

CUP! Meskipun sebentar, keduanya sempat berciuman. PUF! Sesuai syarat, Nauka kembali jadi manusia. Tapi ia malah terlempar dari rumah pohon karena nabrak Amon.


OOT: penjelasan soal Pedobear 2 bisa dibaca di profil Nauka.

Yuuko tersenyum. Sebenarnya ia tak tahan ingin tertawa melihat kejadian yang baru saja terjadi.
"Nauka kamu tidak apa-apa?" Tanya Yuuko sok baik.

Nauka nyungsep di semak-semak dan tidak bisa menjawab.

Sebenernya dia hetero, jadi ciuman ama Amon juga rada bikin eneg.

Sementara itu Pedobear 2 berusaha narik Nauka yang nyungsep.

*DUAAARRRR!!!* bagai ledakan terbesar dalam sejarah terjadi diatas rumah pohon itu,puluhan kali lipat lebih besar dari ledakan di Hiroshima.

Akimoto Amon,pemuda pemilik Death Eyes Alice,terkulai lemas di lantai rumah pohon itu.

"..................................................................." Amon terdiam,nyawanya seakan lepas dari raganya,berterbangan di atas kepalanya.

Tatapan matanya kosong menerawang ke langit-langit rumah pohon,

Yuuko masih bisa menahan tawanya. Yuuko membantu pedobear 2 menarik Nauka. Meski tidak terlalu terlihat tetapi, Yuuko dapat merasakan badan Nauka yang merinding.

"Nauka, kamu gak papa? Kukira kamu bakal senang dicium Amon. Ternyata kamu bisa merinding begini juga ya!"

Nauka (akhirnya) berhasil keluar dari semak-semak meski wujudnya kusut.

Tapi ia tetap tersenyum lebar ke arah Amon.

"Hehehe~ Mini quest ini kuanggap VICTORY!" ujarnya dengan tawa sambil membentuk tanda V.

Tapi tak lama setelah itu senyumnya hilang.

"HOEEEEKHHH!!!" Nauka muntah-muntah di semak-semak.

"Rasanya... ga enak."

Amon perlahan bangkit,
"........................." ia tidak berbicara sepatah kata pun.

Rambutnya turun menutupi matanya,ia berjalan lunglai.
"Hoi.........." ia menepuk pundak Nauka.

"Ngajak Berantem?" Amon mengangkat wajahnya,seiring dgn bersinarnya mata merahnya.& aura hitam disekelilingnya menyelimuti.


OOT:owh,jd hiperbolis.......

Quote :

"Ngajak Berantem?" Amon mengangkat wajahnya,seiring dgn bersinarnya mata merahnya.& aura hitam disekelilingnya menyelimuti.

"Waduh Bang, siapa juga sih yang suka berantem? Make peace not war!" Nauka masih sempet2nya nyeletuk. "Lagian Amon bibirnya ga manis. Ga kayak bibir cewek. Ga akan lagi deh ciuman ama Amon. Suer!"

Nauka membentuk gaya peace dengan tangannya.

"Ya? Ya?"

Yuuko langsung menghindar dari Nauka.

"Eeww.. Amon cowokmu muntah tuh!"

Amon tidak menjawab. Ia menghampiri Nauka.

"Amon? Jangan berantem disini dong. Kan kamu sendiri yang minta supaya Nauka dijadiin kodok."

Pandangan Amon tertuju ke Yuuko,
"Yang tadi bilang gratis siapa hah?" tanyanya kesal.

"Huh,sudahlah......." Amon kembali ke kepribadian asalnya.
Ia duduk sambil melipat tangan.

Sialan,hari ini benar-benar buruk.........

Nauka sedikit merasa bersalah. Ia lalu mendekat ke arah Amon takut-takut.

"...Maaf," ujarnya pelan. "Maaf. Aku ga biasa di sekitar lingkungan baru dan... sedikit banyak berusaha kelihatan seperti senang terus."

Untuk pertama kalinya Nauka menunjukan wajah yang menyesaaal banget. Ga ada senyuman di wajahnya sedikitpun.

"Bohong...." jawab Amon ketus.

"Mana ada orang yg sengaja mencuri 'First Kiss' orang terus minta maaf..." ucapnya sedikit kesal.
Berbeda dengan Amon yg biasanya tenang & santai.

Sepertinya darah sudah memenuhi kepalanya.

Nauka diam.

"...Maaf, aku tidak tahu itu first kiss-mu,"

"............................................."

Nauka yang biasanya banyak ngomong tiba-tiba seperti kehabisan kata-kata.

Quote :

Pandangan Amon tertuju ke Yuuko,
"Yang tadi bilang gratis siapa hah?" tanyanya kesal.

"Yah Maaf ya Amon.. Aku benar-benar terbawa suasana" Yuuko pasang muka bersalah pada Amon.

"Alice ku ini benar-bernar sempurna!" Yuuko berpikir dalam hati.

"......Amon?" Nauka menunggu reaksi AMon dengan resah.

Grrr,mereka kira aku tidak tahu apa kalau mereka berakting...... Amon bergumam dipikirannya.

Ia lalu melirik Ayuri,
Ah...


Ayuri,Nauka,Yuuko->Hime,Azure,Ryuha-->Tersebar ke seluruh sekolah

Tamatlah aku...

Sayangnya Nauka tidak sedang berakting. Ia benar-benar kecewa Amon tidak percaya (meskipun emang wajar sih).

"..."

Nauka lalu naik ke atas rumah pohon dan duduk bersandar. Ia mengeluarkan sebuah foto dari sakunya dan menatap gambar di foto itu dengan lesu.

Yuuko berusaha mengalihkan pembicaraan.
"By the way on the way bus way! Ada yg punya ide untuk ngejailin Saiga-sensei? Mungkin, dengan cium kodok? Ups.."

Yuuko berharap Amon tidak mengingat kembali ciumannya yg kelam.

"Nauka, itu foto siapa?"

Nauka segera meremas foto itu dan memasukannya ke dalam sakunya.

"...bukan siapa-siapa. Orang yang udah lama ilang. Mungkin mati sekarang," jawabnya sambil berjalan masuk ke dalam tree house dan... tertidur karena terlalu banyak menggunakan alice.

Nih,orang ga normal semua kali....setelah ngerjain aku habis-habisan suasananya diubah jadi berat gini.....

"Hah," Amon menghela napas panjang,

"Btw,Nauka...mana robot beruangmu itu?dari tadi mereka ga kembali..."

"Zzzz..." Nauka udah ga kuat untuk menjawab. Ia benar-benar tertidur tanpa penjagaan sama sekali.

Yuuko mengambil snack yang dibawa Amon.

"Amon, makanlah. Mungkin perut yang kenyang bisa sedikit menenangkanmu"