Blues Cafe...

Quote :

"Orang yang spesial buatku," jawab Nauka cepat dengan senyum paling aneh yg bikin Amon lari kalo ngeliatnya.

"Orang yang spesial....?"batinnya."APa amon itu perempuan...?"

Quote :

"Byakuran punya orang yg spesial juga?"

"Tidak...."jawab murid penggemar coklat tsb,singkat.

"Mempunyai orang yang spesial berarti membuang-buang waktu....setidaknya begitulah pendapat saya..."lanjutnya sambil tersenyum..

"Lagi, dan lagi...." Hime terus memandang ke luar jendela Cafe, mendengarkan percapakan Nauka dan Byakuran. ".....Sama, dan selalu saja..."

"......." Hime menyenderkan kepalanya pada kaca Cafe sambil mengaduk-aduk minumannya dan tidak berkomentar apapun.

Quote :

"Mempunyai orang yang spesial berarti membuang-buang waktu....setidaknya begitulah pendapat saya..."lanjutnya sambil tersenyum..

"Memangnya apa lagi kegunaan waktu selain untuk dipakai dan dibuang-buang?" balas Nauka. "Tanpa dibuang-buang, waktu juga akan habis dengan sendirinya."

"Mending dipake selagi bisa dan belum kadaluarsa."

Quote :

"Memangnya apa lagi kegunaan waktu selain
untuk dipakai dan dibuang-buang?" balas Nauka. "Tanpa dibuang-buang,
waktu juga akan habis dengan sendirinya."

"Mending dipake selagi bisa dan belum kadaluarsa."

Byakuran hanya tersenyum mendengar perkataan Nauka.
".....Mungkin yang anda bilang ada benarnya.....tapi..mungkin saja tidak...."

"Bagi anda...waktu adalah sesuatu yang harus digunakan...sedagkan bagi saya...waktu adalah sesuatu yang berarti hidup....jadi..."Ia menghela nafas sebentar dan kembali tersenyum."Pandangan kita berbeda...."

"Ah sama saja. Toh nanti juga mati," ujar Nauka santai. "Mati, busuk, hancur, terlupakan dimakan waktu yang tadinya kita pergunakan."

"Yahh...mungkin benar juga sih...."ujar Byakuran santai.

"Ngomong-ngomong...."Byakuran melirik ke ayuri."Gadis itu...siapa...?"

"Orang yang spesial buatku," jawab Nauka lagi. Ia kembali tersenyum, meskipun senyumannya sedikit berbeda.

Nauka lalu menunjuk ke arah Hime, "Yang ini juga orang yg spesial buatku."

"....Apa bagi anda....teman adalah sesuatu yang spesial...?"tanya Byakuran dengan pandangan keheranan.

"Bukankah...lambat laun...Teman akan meninggalkan kita...?"

"Bukankah dunia suatu saat akan kita tinggalkan juga?" balas Nauka. "Bukankah makanan yang kita makan suatu saat akan meninggalkan tubuh kita juga?"

"Bukankah sebaiknya kita memanfaatkan saja dan menikmati apa yang ada selama itu masih ada?"

Byakuran wrote:

"....Apa bagi anda....teman adalah sesuatu yang spesial...?"tanya Byakuran dengan pandangan keheranan.

"Bukankah...lambat laun...Teman akan meninggalkan kita...?"

"...apa...menurutmu teman adalah pengganggu? Apakah itu yang kau ingin simpulkan?" tanya balik Ayuri sambil meminum kopi susunya

Nauka melongo ke arah Ayuri.

"Sejak kapan kamu mesan susu kopi?" tanyanya dengan wajah dongo.

Quote :

"Bukankah sebaiknya kita memanfaatkan saja dan menikmati apa yang ada selama itu masih ada?"

Byakuran tersenyum dingin mendengar kata-kata Nauka.
"Kita berbeda ya....."gumamnya dingin.

"Cara pandang kita terhadap dunia berbeda...tapi..itulah yang membuat anda menjadi manusia yang menarik..."

Quote :

"...apa...menurutmu teman adalah pengganggu? Apakah itu yang kau ingin simpulkan?" tanya balik Ayuri sambil meminum kopi susunya

"Tidak juga...."ujar BYakuran pada AYuri.

Byakuran terdiam sesaat dan mengalihkan pandangannya ke luar jendela sambil memakan coklatnya.
"Tapi.....kalian tahukan...kalau Ejaan 'FRIEND' berakhir dengan kata 'END'....?"

"Pertemanan itu hanya sesaat....setelah itu...Hancur...."

Nauka wrote:

Nauka melongo ke arah Ayuri.

"Sejak kapan kamu mesan susu kopi?" tanyanya dengan wajah dongo.

"...sejak tadi..." jawabnya singkat

Quote :

"Tidak juga...."ujar BYakuran pada AYuri.

Byakuran terdiam sesaat dan mengalihkan pandangannya ke luar jendela sambil memakan coklatnya.
"Tapi.....kalian tahukan...kalau Ejaan 'FRIEND' berakhir dengan kata 'END'....?"

"Pertemanan itu hanya sesaat....setelah itu...Hancur...."

"..." Ayuri terdiam sementara menatapi kopi susu yang dipegangnya.

"...mungkin benar...mungkin tidak..."

"Terus kenapa? Pada buku cerita , pasti ada kata THE END ," Nauka mulai ngunyem-ngunyem. "Apa karena ada kata the end maka orang jadi ga baca buku lagi?"

"Justru capek klo buku itu berlanjut terus. Orang pasti jadi menanti-nanti yang namanya the end," lanjutnya. "Sebuah kata itu tak berdosa. Tidak mengandung konotasi baik ataupun jelek. Tidak ada yang salah dengan kata 'end'."

Quote :

"...mungkin benar...mungkin tidak..."

"........"
Byakuran terdiam sambil menatap AYuri.

"APa...kita jenis manusia yang sama ya...?"tanyanya sambil tersenyum."Sama-sama tidak mempunyai apa yang disebut emosi.....?"

Quote :

"Justru capek klo buku itu berlanjut terus.
Orang pasti jadi menanti-nanti yang namanya the end," lanjutnya.
"Sebuah kata itu tak berdosa. Tidak mengandung konotasi baik ataupun
jelek. Tidak ada yang salah dengan kata 'end'."

Ia mengalihkan pandangannya ke Nauka.
"Dengan kata lain....Anda capek dan bosan bukan dengan sesuatu yang namanya persahabatan yang berlangsung terlalu lama....?"

Amon dengan santai masuk ke kafe itu,memesan makanan & minuman.

"Hah,lama....." gerutunya karena pesanannya belum datang,

"..." Ayuri lagi2 terdiam.

"...terserah kau menilainya..." ujarnya sambil menghisap sedikit kopi susunya.

"....Semuanya.." Hime masih mendengarkan percapakan mereka semua, "...jadi terdengar sama saja."

Hime lalu melirik tamu yang baru masuk, "..dia yang namanya Amon." ujarnya pada Byakuran sambil menunjuk Amon dari jauh.

Quote :

Ia mengalihkan pandangannya ke Nauka.
"Dengan kata lain....Anda capek dan bosan bukan dengan sesuatu yang namanya persahabatan yang berlangsung terlalu lama....?"

"Dengan kata lain, aku ingin cepat-cepat menyelesaikan gameku ini dan melihat secret endingnya," koreksi Nauka. "Atau lebih dikenal sebagai 'mati'."

Radar sensor Momon milik Nauka tiba-tiba bekerja dan Nauka langsung tiba-tiba bangkit berdiri dan berlari ke arah Amon.

"MOMON~~~~"

Secepat kilat Nauka langsung memeluk Amon dan nemplok kayak koala.

Quote :

"...terserah kau menilainya..." ujarnya sambil menghisap sedikit kopi susunya

"........" Byakuran hanya terdiam sambil tersenyum...

Quote :

Hime lalu melirik tamu yang baru masuk, "..dia yang namanya Amon." ujarnya pada Byakuran sambil menunjuk Amon dari jauh.

"Hee......"Byakuran menoleh ke Amon.

"Orang yang sedikit kasar ya...."

Quote :

Secepat kilat Nauka langsung memeluk Amon dan nemplok kayak koala.

"......Homo..?"

Untung Amon yg 'sudah sedikit berpengalaman' untuk hal seperti langsung 'mencabut' Nauka dari tubuhnya,

"Sentuh sekali lagi kalau mau mati........." ucapnya entah bercanda atau serius(kyknya serius^^

"Jangan bilang kau lupa yg terjadi saat perang bola salju itu,......"

"........"

Byakuran meminum teh yang ada didepannya...gak' bisa berkomentar mengenai ke-2 pasangan unik ini.

"Mereka.....Homo..ya...?"bisiknya pada Ayuri.

Quote :

"Sentuh sekali lagi kalau mau mati........." ucapnya entah bercanda atau serius(kyknya serius^^

"Jangan bilang kau lupa yg terjadi saat perang bola salju itu,......"

Nauka mengecup pelan pipi Amon.

"Jangan bilang kamu lupa keahlianku mencuri-curi kesempatan," balas Nauka sambil tersenyum. "Dang jangan bilang kamu lupa bahwa foto-foto aibmu ada padaku. Khukhukhu..."

Amon yg mendengar kata Homo bereaksi,

"Sebut sekali lagi = Mati...."

"Sayangilah hidupmu......" ucapnya sambil memberikan tatapan setan haus darah,

*BUAKK!*

"Udah Ku Hancurin..." ucap Amon sambil menahan badan Nauka menggunakan Kaki

Hime hanya tersenyum melihat mereka semua. "...Ramai," ujarnya. "Tapi menyenangkan." gumamnya kecil.