in the top of Junior Hi Building

"Yah,Yah,Cukup bocah lolipop........" ujar Amon yg baru bangkit,

"Lebih baik kau menyerah sekarang kalau tidak mau mati....." lanjutnya santai sambil menggeleng kepalanya.


"Situasinya sekarang tidak memungkinkan kau untuk menang......"

azureghost wrote:

"Tentang apa..?"Azure balik bertanya."Pertemuan kita di central kah...?"lanjutnya sambil berlari ke arah ayuri..

Sret...

Kecepatan Azure tidak bisa diremehkan,dalam sekejap Ia sudah berada di belakang Ayuri..dan..lagi2 menyabetkan Noir ke punggungnya..

"...kau...tidak menghargai apa kau dapati..."

Ayuri dengan reflek menghindari sabetan Noir. Kemudian men memperpanjang tangannya yang menjadi belati dan menikam dadanya Azure.

Quote :

Ayuri dengan reflek menghindari sabetan Noir. Kemudian men memperpanjang tangannya yang menjadi belati dan menikam dadanya Azure.

Azure hanya terdiam,Morphine yang dipakainya tidak membuatnya merasakan sakit sama sekali..

Quote :

"Yah,Yah,Cukup bocah lolipop........" ujar Amon yg baru bangkit,

"Lebih baik kau menyerah sekarang kalau tidak mau mati....." lanjutnya santai sambil menggeleng kepalanya.

Azure menoleh ke arah Amon dan pemuda berumur 14 thn tsb tersenyum dingin di balik topengnya,tampak tidak perduli dengan ayuri yang baru saja menikam dadanya.

"Tapi..kenapa aku harus takut untuk mati...?"tanyanya sambil mengayunkan Noir ke ayuri yang masih menikam dadanya..

Srat...!!

Sebelum Noir mengenai Ayuri,Noir pecah berkeping...

"Sudah kukatakan menyerah saja...." ucap Amon dengan tatapan yang berbeda dari biasanya,

Dia...Bahkan tidak merasakan sakit.....

........

Ayuri yang masih menikam Azure langsung mencabut pedangnya ke arah kanan sehingga tubuhnya terbelah sedikit. Kemudian menjauh dari Azure.

Ayuri mengubah tangannya menjadi seperti semula. Bisa dilihat tangannya berlumuran darah.

Quote :

"Sudah kukatakan menyerah saja...." ucap Amon dengan tatapan yang berbeda dari biasanya,

"Kenapa aku harus menyerah...?"tanya Azure sekali lagi pada AMon...

"Aku tidak merasakan sakit..jadi..seharusnya aku tidak akan pernah merasakan apa yang disebut Kesakitan sebelum kematian.."

Azure menjauh sebentar,dan mengeluarkan Noir kembali...Ia menoleh ke arah Amon.
"Sepertinya anda berbahaya...tapi..satu persatu dulu.."ujarnya tenang sebelum mengibaskan Noir ke arah Ayuri...Menciptakan angin penyayat...

Nauka melompat ke atas atap gedung dari bawah (entah bagaimana caranya. Palingan salah satu alat anehnya lagi).

Ia duduk di pagar dan untuk sesaat tampak menikmati angin dengan wajah ter"suci"nya.

Tiba-tiba ia mendengar suara-suara yang familiar.

Nauka turun dari pagar dan berjalan ke sisi lain atap sekolah, bersembunyi di balik tembok dan mengintip.

"...? Ayuri... Azure dan," sesaat matanya tampak berbinar-binar. Amon! Tapi... kok suasananya ga enak gini sih? Begini ya klo anak2 denjeres ngumpul?"

Karena canggung, tidak sengaja Nauka terpeleset dan jatuh terlungkup di lantai.

Quote :

Azure menjauh sebentar,dan mengeluarkan Noir kembali...Ia menoleh ke arah Amon.
"Sepertinya anda berbahaya...tapi..satu persatu dulu.."ujarnya tenang sebelum mengibaskan Noir ke arah Ayuri...Menciptakan angin penyayat...

Azure yang sibuk menyerang Amon segera melaju ke arah lelaki bertopeng rubah itu. Gadis bertopeng itu mengubah tangannya menjadi pedang dan langkah kakinya tiba2 saja menjadi lebih cepat daripada sebelumnya.

Ayuri menerjang Azure dan segera menyabet beruntun ke tubuhnya Azure. Belum selesai sampai situ saja, Ayuri melompat melayang kemudian melakukan tendangan berputar ke kepalanya Azure.

Azure menoleh ke Nauka dengan tatapan swt...setelah terdiam sebentar,Azure mendekati nauka yang jatuh tertelungkup di lantai,tampak tidak peduli dengan luka yang menganga didadanya.

"nauka-san...lama tidak bertemu ya.."sapa Azure tenang...darah terus mengalir dari dadanya...seakan-akan tidak akan selesai.

Ia menarik tangaannya ke atas,bersiap untuk menusuk tubuh nauka.
"Tapi sayangnya kita hanya bisa berjumpa sebentar...mungkin sih..."Azure tersenyum sambil menusukkan noir ke tubuh nauka...belum sempat Ia menusukkan Noir,tiba-tiba Ayuri kembali menyerangnya.

Quote :

Ayuri menerjang Azure dan segera menyabet beruntun ke tubuhnya Azure. Belum selesai sampai situ saja, Ayuri melompat melayang kemudian melakukan tendangan berputar ke kepalanya Azure.

"Lamban.."

Azure menepis tendangan Ayuri,dan dengan segera menyabetkan Noir ke perut Ayuri yang masih berada di udara..belum puas sampai disitu,Azure menarik tubuh AYuri dan membantingnya ke lantai.

"Kena..."gumam Azure sambil menyabetkan Noir ke leher ayuri...membuat sayatan dari tengah tenggorokan,memanjang sampai ke pinggir leher..

Tanpa sadar Hime terus menggenggam tangan Chiaki. "Apa...ini artinya kita bukan teman?" gumamnya kecil dengan suara yang tercekat hampir tak terdengar.

Matanya terus menyaksikan, yang menurut Hime, teman-temannya tersebut. Tangan Ayuri yang penuh darah dan Azure yang terluka.

Nauka cuma bengong bego aja ngeliatin darah. Pada dasarnya orang bego, pada akhirnya hanya akan jadi orang bego. Mungkin dipikirnya dia lagi nonton pelem thriller atau lagi maen game Silent Hill.

Nauka duduk jongkok, lalu mengubek-ubek isi tasnya dan mengeluarkan sebuah palu. Palu yang sudah lumayan lama tidak ia gunakan.

Ia mengambil kesempatan saat Azure menyeran Ayuri, dan segera menghantam kepala Azure dengan palunya.

Palu pembuat pingsan dengan daya pembuat pingsan 99.999999% pasti pingsan (tanpa luka dan benjol. Dapat di beli di Central Town looh *jadi promosi*)

Azure terdiam sebentar...memandang noir yang penuh dengan darah Ayuri...

Quote :

Tanpa sadar Hime terus menggenggam tangan Chiaki. "Apa...ini artinya kita bukan teman?" gumamnya kecil dengan suara yang tercekat hampir tak terdengar.

"Manusia tidak mempunyai apa yang disebut dengan teman...kita hidup dan berjalan sendiri-sendiri,begitu pula dengan Kematian...."jawab Azure dingin,pendengarannya yang tajam memungkinkannya untuk mendengar Perkataan Hime.

Nauka bengong Azure belum pingsan-pingsan juga dan kembali menghantam kepalanya dengan palunya.

Azure menggenggam palu nauka.
"Percuma nauka-san....syaraf-syaraf sakit yang ada di otakku sudah mati...jadi....palu tsb tidak akan berpengaruh..."gumam Azure seakan-akan menjawab keheranan nauka.

"Sebagai gantinya..."Azure mengenggam tangan Nauka...tak memperdulikan Luka2 yang semakin banyak mengeluarkan darah di tubuhnya,Ia mengeluarkan jurusnya...kamaitachi,dari jarak yang sangat dekat.

"Kamaitachi..!!"

Nauka siap siaga dengan tameng tomatnya.

"Harusnya sih tidak berpengaruh ke rasa sakit," jawab Nauka menanggapi komentar Azure. "Aku memang tidak bisa menyakiti secara fisik kok. Jadi mau bisa, mau engga... Harusnya sih ga ngaruh karena memang tidak menimbulkan rasa sakit."

Ia membuang palunya.

"Tapi yang lebih penting: Sepertinya ada orang yang sedang ingin memutar balikan waktu dan mengulang tragedi..."

Nauka menatap mata Azure.

"Atau lebih tepatnya, ingin membuang dunia ini dan masuk ke dunianya."

Ia tampak tersenyum tipis.

"Dunia yang hanya dapat dinikmati olehnya seorang, hanya dapat dimengerti olehnya seorang dan hanya dimasuki dia seorang."

Saat itu Nauka berjalan mundur dan senyumnya makin jelas.

"Dunia tempat ia tinggal seorang. Sendirian."

Azure melepas topengnya,memperlihatkan wajahnya yang tersenyum dingin...
"Aku selalu sendirian....tidak masalah...jika kau menganggap ku begitu..."Azure menanggapi perkataan Nauka.

"Hei nauka-san....ini permintaan pertama dan terkahir..."Ia kembali memakai topengnya,"Bebaskan aku...."ujarnya pelan sambil mengibaskan Noir sekali lagi ke arah Nauka.

"Kamaitachi..!!"

Nauka kembali menghadang kamaitachi itu dengan tamengnya.

"Ogah!" jawabnya pasti. "Bebaskan saja dirimu dengan kekuatanmu sendiri!"

Nauka mengayunkan tangannya dan menonjok lepas topen Azure.

"Jangan jadi anak manja yang sok kuat!" ujarnya. "Nangis! Nangis! Nangis saja!"

Kurot berjalan masuk. Entah kenapa perasaannya mengatakan dia harus ke atas.

"...Bau darah," gumamnya.

Mata merahnya melirik ke arah anak-anak yang sedang bertengkar.

"...Hanya pertempuran bocah rupanya..."

"Air mata ku sudah menghilang bertahun-tahun lalu..."gumam Azure tenang..

"Jadi..aku tidak akan menangis..lebih tepatnya tidak bisa..."lanjut azure.

"Tapi.."Azure terdiam sebentar."Kau mengganggu..!!"teriaknya...sambil menyayatkan Noir ke tameng Nauka...membuatnya terbelah 2.

"Mati..!! mati..!! mati,..!!!"

Azure meneriakkan kata kata tersebut berkali-kali sambil mengayunkan NOir,sabitnya,ke arah NAuka..menimbulkan 5 kamaitachi sekaligus...

[quote="azureghost"]Azure terdiam sebentar...memandang noir yang penuh dengan darah Ayuri...[quote]

Ajaibnya, Ayuri masih hidup. Ayuri segera menendang Azure lalu segera mengambil jarak. Ternyata, Ayuri masih bisa berontak untuk menghindari serangan mematikannya Azure.

Quote :

"Manusia tidak mempunyai apa yang disebut dengan teman...kita hidup dan berjalan sendiri-sendiri,begitu pula dengan Kematian...."jawab Azure dingin,pendengarannya yang tajam memungkinkannya untuk mendengar Perkataan Hime.

Quote :

Azure melepas topengnya,memperlihatkan wajahnya yang tersenyum dingin...
"Aku selalu sendirian....tidak masalah...jika kau menganggap ku begitu..."Azure menanggapi perkataan Nauka.

Quote :

"Air mata ku sudah menghilang bertahun-tahun lalu..."gumam Azure tenang..

"Jadi..aku tidak akan menangis..lebih tepatnya tidak bisa..."lanjutnya sambil menyerang Nauka..

"Tapi.."Azure terdiam sebentar."Kau mengganggu..!!"teriaknya...sambil menyayatkan Noir ke tameng Nauka...membuatnya terbelah 2.

"Mati..!! mati..!! mati,..!!!"

Azure meneriakkan kata kata tersebut berkali-kali sambil mengayunkan NOir,sabitnya,ke arah NAuka..menimbulkan 5 kamaitachi sekaligus

...

"..." Ayuri terdiam mendengar perkataannya Azure. Tetapi sewaktu Ayuri kembali menyerang Azure kearah mukanya (mendekati Azure) kemudian melepaskan salah satu contoller di tangannya (bracelet) dan tangannya berubah menjadi pedang besar dan menusuk perutnya Azure. "Kau...bodoh..."

Kemudian dia melepaskan pedangnya dan mengambil jarak lagi

Kurot menghela nafas dan mengaktifkan alicenya, membuat suasana semakin mencekam.

"...Cukup, anak-anak." ujarnya dingin sambil berjalan mendekati mereka semua. "Jangan ada yang berani bergerak."

Perlahan-lahan, suasana semakin memburuk dan membuat orang-orang di area sesak.

Kurot melirik ke arah Azure.

"Langkahmu salah, dasar bodoh."

Nauka tertolong berkat Ayuri.

"Anak manja! Anak manja!" ujarnya pada Azure sambil menunjuk (persis anak SD lagi ngejekin temen).

"Akh...!!"

Azure memegang perutnya yang berlumuran darah...walaupun tubuhnya tidak merasakan sakit,lain halnya dengan syarafnya yang tidak kuat menahan beban kesakitan yang amat sangat..

Dengan segera,Azure terjatuh,perutnya mengeluarkan darah segar....Ia berusaha untuk bangkit,namun percuma...Ia kembali terjatuh..kedalam kubangan darahnya sendiri.

"Sial...!!"teriaknya sambil berusaha untuk bangkit,namun,kembali terjatuh..dalam keadaan tersebut,Azure mendengar perkataan Ayuri.

Quote :

"Kau...bodoh..."

"Memang aku bodoh...tapi setidaknya..Uhuk.."Ia memuntahkan darah..dan terdiam sebentar.

"Hal ini sudah berakhir.....Uakh..!!"Ia kembali memuntahkan darah...seluruh tubuhnya terutama lukanya yang berada didadanya masih terus mengeluarkan darah yang tak terkira banyaknya..

Quote :

"Langkahmu salah, dasar bodoh."

Azure tersenyum tipis pada Kurot.
"Begitulah yang kukira.."ujarnya pelan..

Quote :

"Anak manja! Anak manja!" ujarnya pada Azure sambil menunjuk

"Begitukah...?"Entah apa yang Azure pikirkan,namun Ia tersenyum sambil memandang Nauka.

"Mungkin begitu...bedanya..aku tidak mempunyai ibu yang membuatku menjadi anak manja..Uhuk.."

Kali ini,sudah parah...Azure kembali memuntahkan darah dari mulutnya..

Kurot berjalan ke arah Azure dan mengeluarkan sapu tangan, dengan cepat membebat luka-lukanya.

"Lain kali akan saya ajari langkah yang benar," ujarnya datar.

Ia bangkit berdiri dan menatap ke arah Azure, Nauka dan Ayuri, bergantian.

"...Anak-anak bodoh, hanya bergerak berdasarkan emosi."

Alicenya aktif, dan memori-memori buruk pada masa lampau mulai ditarik kembali olehnya. Perasaan tidak enak menyelubung.

Sewaktu Ayuri akan segera menyerang kembali, tiba2 perasaannya disergap rasa ketakutan. Walaupun dirinya yang tidak beremosi, dia bisa merasakan rasa ketakutan yang amat sangat. dia tersungkur tetapi topengnya tidak terjatuh.

Dibalik topengnya, bisa terdengar suara desahan yang sangat berat. Bukan karena lukanya, tetapi alice-nya Kurot yang membuat ingatannya yang selama ini dia bekukan telah mencair.

Ayuri langsung memeluk dirinya dan gemetaran.