in the top of Junior Hi Building

"Hanya mencoba menyingkirkan musuh yang dianggap berbahaya..."jawabnya kembali.

"Salah satunya anda..."ujarnya datar sambil kembali menyerang Hime..

"Oh..." komentar Hime datar, "lagi nggak mood battle -___-a " pikirnya sotoy kemudian menghela napas.


OOT: boleh ngelawan ga sih^^;? hehe..

Azure terdiam mendengar komentar HIme,kemudian,Ia tersenyum dibalik topengnya.

"Kalau begitu tidak masalah.."ujarnya tenang."Saya masih bisa menghabisi yang lain kok..."lanjutnya sambil tersenyum dan mengerling ke arah Chiaki,Amon,serta Hiino.

"Silakan anda pergi...jika anda mau.."

"...Nggak dulu deh," jawab Hime singkat, "mau nonton hh... Aneh.." gumamnya kecil lalu mendekati Chiaki.

"...Chiaki, masih mau disini?" tanyanya.

Srat...

Azure melemparkan Noir,yang gagangnya sudah berbentuk seperti rantai ke arah kepala Chiaki....membuat pipinya tergores..

"Kali ini kepalanya...deh.."ujarnya tenang sambil menarik Noir kembali ke tangannya..

"ATau...Kepala Amon...?"

DUAK!

Hime memukul kepala Azure dengan harisennya.
"...Kau pikir perbuatanmu itu bagus apa?" ujarnya sedikit kesal.

OOT: wah wah... hinaocchi juga antagonis nih? ryuen, amon, chiaki... bangun -___- *diinjeg*

Azure melepas topengnya sebentar,menghapus darah yang ada di bibirnya..

"Aku tidak menggangap tindakanku bagus..."ujarnya tenang sambil menjauh dari HIme.

Ia memakai topengnya kembali,menarik tangannya ke belakang dan....

"Kamaitachi..."

Sebuah angin penyayat keluar dari sabit Azure dan mengarah ke kepala Chiaki...

Hime menggendong Chiaki walopun charnya lebih tinggi dan berat daripada Hime *diinjeg*.
"...Duh, sepertinya kau pergi saja deh^^;" saran Hime pada Chiaki, "...ada babi lepas.." bisiknya kecil.

"Tidak bisa.."ujar Azure kecil..

Ia berdiri dipintu keluar,satu-satunya jalan keluar dari atap tersebut...

"Ingin keluar hanya satu jalannya...Bunuh aku.."Azure tersenyum,walaupun HIme tidak akan mengetahui arti senyumnya.

"Sekali lagi...Kamaitachi..."

Srash....

Kali ini,Angin tersebut mengarah ke Amon yang sedang tertidur...

OOT: set dah... masa mesti Hime seret satu2^^;

IT:
Hime menarik Amon sekuat tenaga walaupun cukup berat baginya, menjauhi serangan Azure.

SRAT..
Tangan Hime sedikit tergores, "....." gadis itu hanya melihat lukanya.
"....Ternyata Azure ini merepotkan juga," batin Hime. "...Kau ini, kenapa tiba-tiba menyerang..?"

"Kenapa aku harus memberi tahukannya padamu.."jawabnya dingin..

Ia kembali memasang kuda-kuda Kamaitachinya.
"Bunuh....hanya itu satu-satunya jalan..."gumamnya tenang sebelum mengayunkan Noir...

Srash...

Angin tersebut lebih cepat dan lebih kuat dari yang biasa..dan mengarah ke kepala AMon dan chiaki yang masih tidak sadar apa yang terjadi.

"..Ukh.." Hime mendorong Amon, kemudian mendekati Azure dan menendangnya.
"Kau ini!" ujar Hime setengah berteriak, "Itu yang kau lakukan pada temanmu? Atau kau tidak menganggap kami ada?" tanyanya, "...aku tidak mengerti apa yang kau pikirkan.."

"Teman hanyalah ilusi...mereka tak pernah ada..."gumam Azure pelan.

"Begitu juga dengan masa-masa yang kita semua lalui sebelum ini....hanyalah ilusi..."lanjutnya sambil mengayunkan Noir ke tangan HIme...

TRANG!! suara besi membentur satu sama lainnya. Satunya dari sabitnya Azure dan satunya dari suatu pedang...tidak dari tangan besi seseorang yang tidak lain adalah Ayuri.

Dia memakai baju berbeda daripada yang lain dan memakai topeng merah bentuk kupu2.

"......" perkataan Azure terdengar menyakitkan di telinga Hime dan tanpa sadar serangan Noir mengenai tangannya.

Hikarichi Ayuri wrote:

TRANG!! suara besi membentur satu sama lainnya.
Satunya dari sabitnya Azure dan satunya dari suatu pedang...tidak dari
tangan besi seseorang yang tidak lain adalah Ayuri.

Dia memakai baju berbeda daripada yang lain dan memakai topeng merah bentuk kupu2.

"....Ayuri?" gumamnya kecil setelah melihat Alice yang digunakan orang tersebut.

"Ayuri-san..sudah kuduga..."Azure tersenyum senang melihat kedatangan Ayuri.

"Apa anda datang untuk membunuh saya...?"tanyanya sambil melepaskan Controllernya...dan tiba-tiba,Sisi tajam noir bergerak dengan kecepatan yang luar biasa,seperti gergaji mesin.

"Khukhukhu...Ini akan menarik..."

"Kamaitachi..!!"

Azure mengayunkan Noir..seketika itu juga,Angin penyayat yang cukup besar mengarah ke Amon,HIme,dan Chiaki.

"..." Ayuri tidak merespon perkataan orang.

Quote :

"Kamaitachi..!!"

Azure mengayunkan Noir..seketika itu juga,Angin penyayat yang cukup besar mengarah ke Amon,HIme,dan Chiaki.

Ayuri dengan cepat berlari dan membawa ketiga orang itu ke tempat aman sebelum angin penyayat itu mengenai mereka. Mereka selamat, tetapi lengan Ayuri terkena sedikit.

"...Ukh," spontan Hime memeluk Chiaki dan Amon walaupun untuk
melindungi mereka hal ini tidak cukup. Serangan Azure mengenai Hime sedikit,
walaupun masih bisa bergerak tubuhnya merasakan sakit dari serangan
Azure kemudian Ayuri membawa mereka ke tempat yang lebih aman.

Luka-luka kecil diterima Chiaki dan Amon berusaha Hime sembuhkan.
"...Aku tidak bisa bertarung.." ujarnya. "..Atau..." Hime menggenggam bandul contollernya. "Negative dari Alice ini harus..."

Hime melirik Ayuri, "lengannya..."
"Hei, kau tidak apa-apa?" tanyanya pada Ayuri.

Azure sedikit heran dengan Perbuatan Ayuri,walaupun tentu saja Ekspresi mukanya tidak akan terbaca dikarenakan topeng yang dipakainya.

"Saya kira anda tidak akan peduli dengan mereka.."ujar Azure sambil mengejar Ayuri dan ketika sudah berada dalam jarak serangnya...

Dengan cepat Azure mengayunkan Noir ke punggung Ayuri yang berada tepat di depannya...

Quote :

Luka-luka kecil diterima Chiaki dan Amon berusaha Hime sembuhkan.
"...Aku tidak bisa bertarung.." ujarnya. "..Atau..." Hime menggenggam bandul contollernya. "Negative dari Alice ini harus..."

Hime melirik Ayuri, "lengannya..."
"Hei, kau tidak apa-apa?" tanyanya pada Ayuri.
"...bawa mereka ke tempat aman...aku akan menghadapinya..." ujarnya.

Quote :

"Saya kira anda tidak akan peduli dengan mereka.."ujar Azure sambil mengejar Ayuri dan ketika sudah berada dalam jarak serangnya...

Dengan cepat Azure mengayunkan Noir ke punggung Ayuri yang berada tepat di depannya...

"..."

Ayuri mengubah punggungnya menjadi besi untuk tameng. Dia langsung mulai mengubah tangannya menjadi belati dan menyerang Azure.

"Sayang sekali...."

Azure berkelit dari serangan Ayuri,kali ini,Azure kembali berada di belakang Ayuri..
"Terlalu lambat dan...."

Sratt...!!

Ia menyabetkan Noir yang controllernya sudah terlepas tersebut ke punggung Ayuri...dalam keadaan ini,Noir sanggup memotong semua benda tanpa kecuali..

Setelah itu,Azure berbalik..Ia menoleh ke arah Hime dan...mengayunkan Noir ke arahnya..

"Kamaitachi...!!"

Ayuri yang kini tanpa kacamata segera melakukan Element Changer dalam tubuhnya.

Element changer: wind

Sewaktu Noir menyabet dirinya, yang disabetnya ternyata adalah bayangan. Ayuri menghilang!!

Entah atmosfer-nya mendadak menjadi aneh.

Quote :

Setelah itu,Azure berbalik..Ia menoleh ke arah Hime dan...mengayunkan Noir ke arahnya..

"Kamaitachi...!!"

Beberapa detik kemudian...

TRANG!! suara besi berbenturan terdengar lagi (sewaktu mengarah ke Hime) dan tiba2 tubuhnya Azure langsung tersayat sedikit demi sedikit oleh angin.

Azure mundur selangkah dari Ayuri dan...kembali mengayunkan Noir...

"Kamaitachi..."gumamnya pelan.

Azure mengeluarkan Kamaitachi,dari jarak yang sangat dekat,ke tubuh Ayuri...

Ayuri yang sudah mempunyai pengalaman bertarung tentunya berhasil mengelaknya. Dia kemudian mengambil jarak daripada Azure.

"...Itukah jawabanmu?" tanya Ayuri tiba2.

"Tentang apa..?"Azure balik bertanya."Pertemuan kita di central kah...?"lanjutnya sambil berlari ke arah ayuri..

Sret...

Kecepatan Azure tidak bisa diremehkan,dalam sekejap Ia sudah berada di belakang AYuri..dan..lagi2 menyabetkan Noir ke punggungnya..